NAMA : MIRA
NIM
: A1G119046
MATA
KULIAH : INOVASI PENDIDIKAN
MEMBUAT
DESAIN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS WEB ( BLOGGER )
MATERI
: EKOSISTEM ( IPA )
EKOSISTEM
Pengertian
Ekosistem
Ekosistem adalah sebuah sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungan
tempat tinggalnya. Pengertian ekosistem didasari oleh Hipotesis Gaia yang
menyatakan, bahwa “setiap organisme, khususnya mikroorganisme akan bersama-sama
dengan lingkungan fisik dalam menciptakan suatu pengendalian sistem atau system
control yang dapat menjaga bumi sesuai untuk kehidupan”
Ekosistem merupakan gabungan dari setiap unsur biosistem yang didalamnya
terdapat hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungan fisik
sehingga mengalirkan energi ke struktur biotik tertentu. Dalam sebuah
ekosistem, makhluk hidup pada sebuah komunitas akan berkembang bersama dengan
lingkungan yang ditinggali kemudian membentuk sebuah sistem kehidupan.
Makhluk hidup memiliki kemampuan
beradaptasi dengan lingkungannya. Selain itu, keberadaan makhluk hidup di
lingkungan tertentu juga akan mempengaruhi lingkungan yang ditempati.
Hubungan tersebut akan menyebabkan
organisme bersama-sama dengan lingkungan menciptakan sebuah sistem untuk
menjaga alam dan bumi menjadi layak untuk berkehidupan.
Ekosistem terdiri dari banyak unsur
dan banyak spesies. Penyebaran ragam spesies di dalam ekosistem dipengaruhi
oleh beberapa faktor, misalnya ketersediaan sumber daya, dan juga faktor fisika
dan kimia.
Komponen Ekosistem
Terbentuknya ekosistem terdiri dari
gabungan komponen-komponen biotik dan abiotik yang menjadi satu kesatuan.
Bagian atau komponen tersebut, antara lain:
A. Komponen
Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen fisik dan kimia yang berperan sebagai
medium atau substrat yang menjadi tempat berlangsungnya kehidupan.
Komponen abiotik terdiri dari senyawa
organik, anorganik, serta berbagai faktor yang memengaruhi persebaran
organisme, yaitu:
1. Suhu
Suhu merupakan proses biologis yang
mempengaruhi temperatur tubuh organisme. Semua makhluk hidup sangat berhubungan
dengan suhu, misalnya mamalia dan unggas yang memerlukan energi untuk mengatur
dan menjaga suhu tubuhnya.
2. Air
Air adalah komponen kimia yang
sangat penting dan dibutuhkan setiap organisme untuk bertahan hidup. Keberadaan
air akan mempengaruhi distribusi spesies. Sebab, terdapat beberapa spesies yang
mampu hidup dengan kondisi sedikit air, dan sebaliknya.
3. Garam
Garam adalah salah satu unsur kimia
yang memengaruhi kesetimbangan air dalam sebuah ekosistem. Misalnya terdapat
beberapa organisme yang sanggup beradaptasi dengan lingkungan berkadar garam
tinggi, dan sebaliknya.
4. Sinar
Matahari
Cahaya matahari merupakan komponen
kimia yang diperlukan oleh organisme dalam sebuah ekosistem, salah satunya
untuk proses fotosintesis.
Bagi tumbuhan, sinar matahari
diperlukan dalam proses fotosintesis. Sehingga akan didapati perbedaan spesies
pada ekosistem dengan paparan cahaya matari tinggi dengan spesies pada
ekosistem dengan paparan cahaya matahari yang rendah.
5. Tanah
dan Batu
Tanah dan batu adalah unsur fisik
dari sebuah ekosistem. Tanah dan batu adalah suatu tempat uang digunakan oleh
organisme untuk bertempat tinggal dan berkembang biak. Struktur dan sifat yang
berbeda antara daerah satu dengan daerah lain akan memengaruhi ketersediaan
sumber makanan, sehingga menciptakan ekosistem yang beragam.
6. Iklim
Iklim merupakan kondisi cuaca
global yang dipengaruhi oleh posisi geografis suatu wilayah. Iklim yang
berbeda-beda akan menghasilkan ekosistem yang berbeda, karena berpengaruh
terhadap suhu, musim, dan persebaran organisme.
B. Komponen
Biotik
Komponen biotik adalah organisme-organisme yang hidup dalam suatu
ekosistem yang menjadi penyusun dan berpengaruh terhadap ekosistem, selain
komponen abiotik. Komponen abiotik terdiri dari produsen, konsumen, pengurai
dan penghancur yang dijelaskan sebagai berikut:
Ø Produsen
Produsen merupakan makhluk hidup atau
organisme yang mampu menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis.
Organisme yang masuk dalam kelompok produksen, antara lain tumbuhan hijau serta
tumbuhan lain yang memiliki klorofil.
Ø Konsumen
/ Heterotrof
Konsumen adalah organisme yang menjadi
konsumen atau memakan berbagai bahan organik yang dihasilkan oleh organisme
lain. Komponen ini disebut juga dengan konsumen makro fagotrof karena
mengonsumso makanan berukuran kecil. Contoh organisme heterotrof, yaitu hewan,
jamur, manusia, dan mikroba.
Ø Dekomposer
/ Pengurai
Dekomposer yaitu organisme yang
berperan sebagai pengurai komponen-komponen organik yang berasal dari organisme
lain yang telah mati atau hasil sisa pencernaan. Komponen ini juga dikenal
dengan nama konsumen makro sapotrof. Organisme pengurai akan menyerap sebagian
hasil penguraian dan bagian lainnya akan dilepaskan untuk dimanfaatkan
produsen. Contoh dekomposer antara lain bakteri dan jamur.
Ø Penghancur
/ Detivritor
Penghancur adalah organisme yang
mampu menghancurkan bahan-bahan organik yang bersumber dari sisa organisme yang
telah mati. Contoh organisme pada komponen penghancur adalah kutu kayu atau
rayap.
Ruang
Lingkup Ekosistem
Ekosistem berkaitan dengan hal-hal
sebagai berikut, yaitu:
·
Biosfer, yakni keseluruhan ekosistem
yang ada di bumi dimana setiap elemen saling mempengaruhi satu sama lain
·
Bioma, yaitu skala besar dari suatu
ekosistem yang memiliki kesamaan iklim dan kemiripan flora dan fauna. Bioma
terdiri dari banyak ekosistem
·
Ekosistem, merupakan sistem interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya pada batas wilayah tertentu
·
Komunitas, yaitu kumpulan berbagai
spesies makhluk hidup yang menghuni suatu ekosistem
·
Populasi, merupakan kumpulan makhluk
hidup sejenis yang hidup di suatu ekosistem
·
Individu, yaitu satu unit makhluk hidup
yang menjadi bagian dari populasi
Hubungan
/ Ketergantungan
Ketergantungan pada ekosistem bisa
terjadi antara komponen biotik dan abiotik. Berikut beberapa penjelasannya:
1. Antar
Komponen Biotik
Bentuk-bentuk ketergantungan antar
komponen biotik dapat terjadi dalam berbagai bentuk, misalnya: Rantai Makanan –
merupakan sebuah perpindahan energi dan materi dari proses makan dan dimakan.
Rantai makanan terjadi dengan urutan tertentu, dimana setiap tingkatan dari rantai
makanan ini disebut dengan istilah tingkat trofi. Dalam hal ini organisme
pertama akan menghasilkan zat makanan, dan inilah taraf trofi pertama
(produsen). Tanaman termasuk ke dalam kelompok produsen. Tingkat kedua adalah
hewan pemakan tumbuhan (konsumen primer). Berikutnya adalah hewan pemakan
daging (karnivora). Jaring-jaring Makanan – berbeda dengan rantai makanan,
jaring-jaring makanan lebih mengarah ke pada rantai makanan yang saling
berhubungan satu dengan lainnya. Sehingga jika dipetakan, akan membentuk
seperti jaring-jaring. Hal ini dikarenakan satu spesies makhluk hidup tidak
mungkin hanya mengonsumsi satu jenis makanan saja.
2. Antar
Komponen Biotik dan Abiotik
Ketergantungan antara komponen
abiotik dengan biotik dapat dilihat dari beberapa siklus. Misalnya: Siklus Air,
Siklus Sulfur, Siklus Karbon, Siklus
Nitrogen, Siklus Fosfor, Siklus Oksigen
Seluruh siklus tersebut berfungsi
untuk pencegahan akan menumpuknya sebuah materi pada satu tempat yang sama.
Namun siklus ini banyak berubah oleh tangan manusia, sehingga sistem yang
awalnya seimbang menjadi tidak lagi seimbang.
Berbagai
Tipe Ekosistem
Ekosistem terbentuk dari beragam organisme beragam dan pengaruh
komponen-komponen lain akan menciptakan berbagai tipe ekosistem. Pembentukannya
terjadi dari proses timbal balik antara organisme dengan lingkungan yang saling
menyesuaikan diri, serta hubungan antara organisme yang satu dengan lainnya.
Secara umum, macam ekosistem
dikategorikan menjadi tiga, yaitu ekosistem air, darat, dan ekosistem buatan.
Penjelasan masing-masing untuk macam ekosistem adalah sebagai berikut:
a) Ekosistem
Akuatik / Air
ü Pengertian
ekosistem air adalah suatu ekosistem berupa air atau perairan (sebagian besar
air) yang menjad komponen abiotik atau habitatnya.
ü Ekosistem
air tawar adalah ekosistem air yang memiliki kadar garam rendah. Pada
lingkungan air tawar biasanya variasi suhu tidak mencolok serta terpengaruh
oleh cuaca dan iklim.
ü Ekosistem
air laut adalah ekosistem air yang memiliki kadar garam tinggi, seperti
perairan lautan. Lingkungan ini terdiri dari ekosistem perairan dalam,
ekosistem pantai pasir dangkal atau bitarol, serta ekosistem pasang surut.
ü Ekosistem
estuari adalah ekosistem perairan semi tertutup yang memiliki badan air yang terhubung
secara terbuka antara perairan laut dan air tawar. Ekosistem ini juga disebut
dengan ekosistem muara,
ü Ekosistem
pantai berbeda dengan ekosistem air laut. Sebab, posisi pantai berada di
sekitar tepian laut. Di lingkungan ini hidup organisme pada daerah berpasir,
yaitu organisme yang tahan terhadap angin, gelombang, dan konisi di tepi laut.
ü Ekosistem
Terumbu Karang adalah ekosistem yang terdiri dari koral dan organisme lainnya.
ü Ekosistem
laut dalam adalah ekosistem di dasar laut yang memiliki kedalaman lebih dari
6.000 meter.
ü Ekosistem
lamun atau seagrass adalah ekosistem kelompok tumbuh-tumbuhan yang berbunga di
lingkungan lautan, yaitu berupa perairan pantai yang dangkal.
ü Ekosistem
sungai adalah ekosistem air yang terdapat pada sungai. Sungai adalah sebuah
jalur yang terbentuk dari aliran air dari satu titik ke titik lainnya.
b) Ekosistem
Terestrial / Darat
Pengertian ekosistem darat adalah
suatu ekosistem yang sebagian besar lingkungan fisiknya terdiri atas daratan
dan kondisinya dipengaruhi oleh iklim dan gangguan lingkungan. Berikut adalah
contoh ekosistem darat, yaitu:
ü Hutan
Hujan Tropis adalah bioma berupa hutan alami yang ada di kawasan tropis dan
subtropis antara lintang 0°–10° utara dan selatan khatulistiwa. Hutan hujan
selalu basah dan lembab, karena memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
ü Sabana
adalah hamparan yang ditumbuhi rumput atau semak perdu yang diselingi beberapa
jenis pohon yang tumbuh menyebar, seperti palem dan akasia. Lingkungan sabana
berada di kawasan tropis dengan curah hujan rendah.
ü Padang
rumput adalah dataran yang hanya ditumbuhi rumput, tanpa pohon sama sekali
kecuali di dekat sumber air seperti sungai atau danau.
ü Gurun
adalah daerah yang memiliki curah hujan sangat sedikit, yakni kurang dari 250
mm per tahun. Lingkungan gurun biasanya berbatasan dengan padang rumput.
ü Hutan
gugur adalah bioma berupa hutan di wilayah tropis dan subtropis yang memiliki
iklim hangat sepanjang tahun, serta mengalami musim kemarau yang panjang
beberapa bulan.
ü Taiga
adalah ekosistem hutan yang terdiri dari satu spesies, seperti konifer atau
pinus. Hewan yang tumbuh di lingkungan ini, antara lai rusa, beruang, rubah,
serigala dan lainnya.
ü Tundra
adalah bioma hutan yang pertumbuhan pohonnya terhambat oleh suhu lingkungan
sekitar.
ü Karst
atau gua batu gamping adalah permukaan bumi yang terbentuk oleh pelarutan
batuan dan memiliki ciri adanya depresi tertutup, drainase permukaan dan gua.
c) Ekosistem
Buatan
Pengertian ekosistem buatan adalah
suatu ekosistem yang dibentuk oleh manusia dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan tertentu.
Ekosistem buatan terdiri dari
makhluk hidup dan lingkungan yang spesifik. Namun, keanekaragaman yang terdapat
apda lingkungan buatan umumnya rendah. Beberapa contoh ekosistem buatan, antara
lain:
·
Bendungan
·
Hutan tanaman produksi tertentu (hutan
pinus, hutan jati, dan lain-lain)
·
Sawah irigasi
·
Sawah tadah hujan (agroekosistem)
·
Tanaman Perkebunan
·
Ekosistem Pemukiman (desa dan kota)
Jenis
Bioma
Adanya perbedaan iklim antara suatu daerah dengan daerah lain
menyebabkan flora dan fauna tertentu yang mampu beradaptasi dan menghuni
lingkungan tersebut. Hal semacam ini menjadikan ekosistem dalam suatu bioma
menjadi unik satu sama lain. Oleh sebab itu, bioma dapat dibagi menjadi
beberapa jenis. Akan tetapi pembagian ini hanya berlaku untuk wilayah daratan
dan tidak berlaku untuk lingkungan akuatik atau perairan karena sebaran biota
air umumnya terpisah oleh kedalaman air yang dipengaruhi kebutuhan cahaya dan
oksigen dalam air.
Berikut ini adalah pembagian bioma di
bumi, antara lain:
1. Hutan
Hujan Tropis berada di kawasan garis khatulistiwa. Hutan jenis ini banyak
ditumbuhi pohon-pohon hijau dengan kerapatan tinggi dan membentuk hutan kanopi.
Kelembaban udaranya tinggi dengan keanekaragaman hayati yang sangat berlimpah.
Contoh bioma adalah hutan-hutan di Kalimantan dan hutan Amazon di Brazil.
2. Hutan
Temperate merupakan htuan di daerah sub-tropis atau kawasan dengan empat musim,
seperti di Amerika Serikat dan Eropa. Pepohonan yang tumbuh hutan ini mempunyai
batang tinggi tegak lurus dan kerapatan antar pohon cukup jarang. Pohon yang
tumbuh di bioma jenis ini mempunyai daun yang selalu berubah menyesuaikan
musim. Saat musim dingin, maka daun pohon akan rontok kemudian akan tumbuh pada
musim semi. Contohnya adalah pohon maple yang warna daunnya akan berubah
menjadi kuning atau merah kemudian berguguran saat musim gugur.
3. Savana
adalah hamparan luas atau padang rumput dengan satu atau dua pohon besar yang
tumbuh. Daerah ini umunya menjadi habitat kuda liar atau zebra serta hewan
herbivora lainnya. Contoh kawasan savana dapat kita temukan di daerah Nusa
Tenggara dan Afrika.
4. Stepa
adalah wilayah dengan iklim lebih panas dari sabana. Tempat ini hanya ditumbuhi
semak, kaktus atau tanaman berduri yang memiliki kemampuan menyimpan air.
Contoh lokasi bioma jenis ini adalah daerah Texas, Amerika Serikat.
5. Gurun
merupakan kawasan yang hanya sedikit dihuni oleh makhluk hidup. Kawasan gurun
contohnya terdapat di di Mesir, Afrika Utara, dan Arab Saudi. Biota yang hidup
di daerah ini antara lain ular-ular berbisa, kalajengking, serta reptil yang
mampu beradaptasi dengan lingkungan panas dan kering.
6. Tundra
adalah wilayah yang tertutupi es dan memilki suhu dingin. Tumbuhan lumut adalah
salah satu tumbuhan yang dapat tumbuh di bioma tundra. Bahkan hampir tidak ada
pohon yang sanggap hidup di daerah ini. Bioma tundra berada di daerah dekat
kutub dan pegunungan tinggi Himalaya.
7. Taiga
ialah bioma yang memiliki iklim dingin dan tertutup oleh salju tebal namun
masih ditumbuhi vegetasi pepohonan berciri daun runcing seperti jarum. Pohon
yang tumbuh bersifat evergreen atau daunnya hijau sepanjang tahun karena
mempunyai kemampuan beradaptasi. Salah satu contoh pohon di bioma taiga adalah
pohon konifer seperti pinus. Sedangkan hewan yang hidup di lingkungan contohnya
adalah beruang, serta hewan lain dengan bulu tebal.
Di
kutip dari : https://rimbakita.com/ekosistem/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar